siklus hidrologi adalah sebagai proses air yang berasal dari atmosfer ke bumi, lalu air tersebut akan kembali lagi ke atmosfer dan demikian siklus ini terus berjalan seterusnya. Siklus air sendiri merupakan salah satu siklus biogeokimia yang terjadi di bumi dengan tujuan mempertahankan jumlah dan ketersediaan air. Selain itu, hidrologi juga mempelajari kualitas air seperti baik tidaknya air tersebut untuk dikonsumsi. Tak sampai disitu hidrologi juga mempelajari distribusi air di bumi. Ilmu hidrologi sendiri terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
- Potamologi: Merupakan ilmu hidrologi yang mempelajari aliran air khususnya aliran-aliran yang terjadi di permukaan.
- Limnologi: Merupakan ilmu hidrologi yang mempelajari berbagai permukaan air yang tenang seperti pada danau.
- Kriologi: Merupakan ilmu yang mempelajari tentang air padat seperti pada es dan salju.
- Geohidrologi: Merupakan ilmu hidrologi yang mempelajari tentang air yang berada di dalam tanah.
- Hidrometeorologi: Merupakan ilmu hidrologi yang mempelajari tentang air berwujud gas yang letaknya di udara.
Proses Siklus Hidrologi
1. Evaporasi atau Penguapan Seluruh Air
Evaporasi merupakan tahap pertama yang terjadi pada sebuah siklus hidrologi dimana pada tahap ini terjadi penguapan pada air yang berada di sungai dan lainnya.
2. Transpirasi atau Penguapan Air di Jaringan Mahluk Hidup
Transpirasi merupakan proses penguapan meski penguapan yang terjadi tidak hanya pada air yang tertampung dalam air.
3. Evotranspirasi
Evotranspirasi sebagai suatu proses penggabungan tahap transpirasi serta tahap evaporasi sehingga kemudian pada tahap ini air yang menguap kemudian akan lebih banyak lagi.
4. Sublimasi
Selain ketiga proses di atas, terdapat pula proses penguapan lainnya yaitu sublimasi. Sublimasi sendiri memiliki makna yang sama diantaranya perubahan molekul cair menjadi molekul gas ke arah atas atau atmosfer.
5. Kondensasi
Setelah melalui empat tahap sebelumnya, tahap berikut adalah tahap kondensasi dimana pada tahap ini air yang telah menguap kemudian berubah menjadi partikel es.
6. Adveksi
Adveksi merupakan suatu tahap yang tidak terjadi siklus hidrologi pendek didalamnya, dan hanya berada pada siklus hidrologi panjang.
7. Presipitasi
Proses yang ketujuh merupakan presipitasi sebagai tahap mencairnya awan karena tidak mampu menahan suhu yang kian lama kian meningkat. Pada tahap ini sendiri kemudian akan terjadi salah satu gejala alam yang dinamakan dengan hujan atau jatuhnya butiran air ke permukaan bumi.
8. Run Off
Tahap run off memiliki nama lain limpasan dimana pada tahap ini air hujan kemudian akan bergerak. Pergerakan yang terjadi dari permukaan yang lebih tinggi ke yang lebih rendah dengan sebelumnya melalui berbagai saluran.
9. Infiltrasi
Infiltrasi menjadi tahap terakhir dalam siklus hidrologi, tahap ini merupakan tahap dimana air hujan kemudian berubah menjadi air tanah. Air hujan yang turun ke bumi sendiri tak seluruhnya mengalir seperti pada tahap limpasan, namun demikian akan mengalir pula ke tanah.
10. Konduksi
Konduksi sebagai pemanasan dengan cara bersinggungan atau kontak langsung dengan suatu objek. Pemanasan sendiri terjadi karena molekul udara kemudian berada di dekat permukaan bumi bersinggungan dengan bumi yang menerima panas langsung dari matahari hingga molekul yang telah panas ini kemudian bersinggungan dengan molekul udara yang belum panas.
Jenis-jenis Siklus Hidrologi
1. Siklus Hidrologi Pendek
Siklus Hidrologi Pendek tidak akan terjadi tahap adanya perpindahan awan atau adveksi. Molekul cair yang telah berubah menjadi uap kemudian akan turun sebagai hujan di sekitar daerah laut.
2. Siklus Hidrologi Sedang
Siklus hidrologi selanjutnya adalah siklus hidrologi sedang, dimana berbeda dengan siklus pendek. Siklus hidrologi ini kemudian akan menghasilkan hujan yang akan turun di daerah daratan dan kemudian air hujan ini akan kembali lagi ke badan air.
3. Siklus Hidrologi Panjang
Jenis siklus hidrologi yang terakhir adalah siklus hidrologi panjang, biasanya terjadi di daerah pegunungan. Meski tak hanya didaerah ini saja, siklus hidrologi panjang juga terjadi di berbagai daerah dengan iklim subtropis.