Pengertian Tenaga Eksogen
tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar perut bumi dan mampu mengubah bentuk bumi maupun bentang lahan yang ada. Tenaga eksogen umumnya berasal dari sumber-sumber berikut ini:
1. Air berupa siraman hujan, hempasan air laut, dan aliran air lainnya
2. Atmosfer yaitu perubahan suhu udara dan angin
3. Gelombang laut yaitu berupa gletser dan lainnya
4. Organisme seperti jasad renik dari hewan, tumbuhan, maupun manusia
Berlawan dengan tenaga eksogen, ada tenaga endogen. Perbedaan tenaga eksogen dan endogen terdapat pada asal tenaga. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi, tepatnya di bawah lapisan kerak bumi. Tenaga endogen bersifat membangun. Maksudnya, tenaga endogen dapat menggerakkan dan mengangkat kulit bumi sehingga menyebabkan lipatan-lipatan atau patahan pada muka bumi.
Lipatan dan patahan tersebut kemudian menghasilkan relief muka bumi yang beragam, seperti pegunungan, palung, gunung berapi, kawah, punggungan tengah laut, dan lembah. Tenaga endogen dapat menggerakkan kulit bumi karena permukaan bumi sebetulnya terdiri atas lempeng-lempeng besar yang selalu bergerak. Lempeng-lempeng yang selalu bergerak itu akan bertemu dan bertabrakan satu sama lain pada batas-batas lempeng.
Proses Tenaga Eksogen Membentuk Muka Bumi
Tenaga eksogen merombak permukaan bumi akibat dari proses pelapukan, pengikisan (erosi), pengendapan, dan pergerakan batuan atau tanah. Dalam prosesnya ketiga fenomena tersebut biasanya dibantu oleh air, udara, maupun es.
Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa ketika batuan dari gumpalan besar hancur menjadi gumpalan kecil dan melebur menjadi bentuk yang sangat halus. Proses pelapukan membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan dapat terjadi secara mekanik, kimiawi, dan organik. Pelapukan mekanik yaitu peristiwa hancurnya material batuan tanpa mengubah struktur yang dipengaruhi oleh perbedaan temperatur, dan lainnya.
Lalu, pelapukan kimiawi yaitu proses pelapukan batuan yang mengubah susunan kimiawi dan struktur batuan. Sedangkan pelapukan organik adalah proses pelapukan yang terjadi karena aktivitas makhluk hidup seperti tumbuhan lumut, atau tumbuhan paku-pakuan, maupun aktivitas hewan seperti cacing tanah dans serangga.
Erosi (Pengikisan)
Erosi adalah pengikisan batuan yang diakibatkan oleh media yang bergerak seperti aliran air sungai, angin, gelombang laut, dan gletser. Dengan kata lain, proses erosi mengubah atau memindahkan massa batuan secara alami dari satu tempat ke tempat lain.
Erosi terbagi menjadi 4 jenis berdasarkan tenaga perombaknya yaitu erosi air, erosi angin (deflasi), erosi gelombang laut (abrasi), dan glasial.Bentuk permukaan bumi akibat erosi misalnya tebing sungai yang semakin dalam, lembah yang curam, pembentukan gua, atau badan sungai yang melebar.
Sedimentasi
Hasil dari erosi tidak berhenti dan diam di satu tempat saja. Prosesnya berlanjut ke tahap pengendapan di daerah yang memungkinkan untuk menimbun suatu material. Nah, penimbunan material ini yang kita sebut dengan sedimentasi.
Jadi, sedimentasi adalah pengendapan material hasil pengikisan dan pelapukan yang disebabkan oleh air, angin, gletser ke suatu wilayah untuk diendapkan. Proses sedimentasi dapat berbeda berdasarkan tenaga pengangkutnya. Sedimentasi dapat terjadi karena air sungai, air laut, angin, dan gletser.
Dampak Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen memberikan sejumlah dampak positif dan negatif pada bumi. Berikut beberapa dampak positif tenaga eksogen, dikutip dari Modul Pembelajaran Geologi Pertambangan yang diterbitkan Kemdikbud (2017):
- Terbentuknya habitat
- Daratan bumi menjadi luas
- Daerah tambang semakin dekat dan terjangkau
- Sedimentasi dapat membuat sebagian daratan subur
- Pelapukan bisa menciptakan bentuk muka bumi yang indah
Sedangkan dampak negatif tenaga eksogen adalah sebagai berikut:
- Dasar sungai menjadi lebih dangkal
- Abrasi menghapus garis pantai sampai hilang
- Kesuburan tanah berkurang
- Hasil erosi diendapkan di muara sungai